Home / BlogArsitektur Flat VS Silo Untuk SEO, Mana Yang Lebih Baik?
December 27, 2016

Jika sedang membicarakan mengenai arsitektur dari website, debat mengenai arsitektur flat dan arsitektur silo telah berlangsung cukup lama. Para marketer dan pakar SEO masih berdebat mana yang terbaik dan lebih disukai oleh Google. Untuk pemula, debat ini bisa jadi terlalu sulit karena masing-masing debat berbeda antara satu dengan yang lain mengenai mana yang lebih baik dan alasannya. Karena itu dibutuhkan teknik berbeda yang bisa jadi terlalu sulit untuk ditangani karena dibutuhkan konsistensi dan banyak riset. Tapi jika arsitektur yang dipakai terbukti benar, maka hasil yang didapatkan akan sangat fantastis. Google akan menempatkan situs Anda pada halaman terdepan dan itu merupakan berita yang sangat bagus untuk bisnis Anda. Sebelum Anda memilih arsitektur mana yang akan dipakai, ada baiknya untuk mempelajarinya masing-masing.

Pada penjelasan mengenai arsitektur flat, arsitektur silo, dan dampaknya bagi SEO, kita akan memulai dari arsitektur flat untuk website. Arsitektur ini dianggap sebagai pilihan terbaik untuk desain website oleh College Station Texas. Hal ini didasarkan atas beberapa alasan. Arsitektur flat diklaim mampu mencapai optimasi yang lebih baik dengan penggunaan kategori yang berbeda dan URL yang lebih pendek. Akan tetapi, terkadang kategori yang lebih spesifik dan hierarki yang lebih dalam akan mendapatkan optimasi yang lebih baik. Jadi, hal tersebut sebenarnya bergantung pada tipe website. Jika website memiliki produk dan kategori yang lebih sedikit, arsitektur flat terbukti merupakan pilihan yang ideal. Sementara itu, situs yang lebih besar dengan produk, kategori, dan sub-kategori yang lebih banyak, penggunaan hierarki yang lebih dalam akan menampilkan hasil yang lebih baik.

Bagaimana dengan arsitektur silo? Seberapa besar Google menyukai arsitektur ini? Sebenarnya, Google menyukai arsitektur Silo sedikit lebih besar dibandingkan dengan arsitektur flat. Hal tersebut dikarenakan sitemap dari arsitektur silo memiliki link yang jauh ke halaman terdalam. Sebagai contoh, halaman beranda terhubungan dengan halaman kategori. Lalu halaman kategori terhubung ke bawah menuju ke bagian subkategori dari halaman produk dan selanjutnya. Itulah pengertian mengenai arsitektur silo yang diharapkan mampu memberikan petunjuk pada diskusi antara arsitektur flat dan arsitektur silo untuk SEO.

Alasan mengenai mengapa Google lebih menyukai arsitektur silo dibandingkan dengan arsitektur flat adalah karena arsitektur silo mampu menampilkan struktur link yang lebih jelas dan lebih rapi. Dengan begitu, Google akan lebih mudah untuk mengenal dan mengerti mengenai website Anda. Urutan dari link ini tidak hanya ideal untuk Google tapi juga untuk pengunjung website. Konten yang rapi menampilkan kualitas dari website. Jadi, ya, silo merupakan arsitektur yang lebih baik di mata Google. Dan, mungkin hal ini mampu menjawab pertanyaan dari diskusi mengenai arsitektur flat dan arstitektur silo untuk SEO.

Andrew Teh

In Bueno, Andrew works as Chief Marketing & Service Performance officer. He focused around client services and education, service quality assurance, marketing, business development and business operation. Andrew oversees the growth of Bueno and drives the strategy development of global pitches. His industry experience span 10 years and includes software and website development, business development, business management, service quality assurance, training and support.

Be our client today to get a Pre-SEO Analysis jump-start for your website. It's a free assessment and 100% awesome.

Let's do it